![]() |
Poto : Panggung acara nyawang bulan Girimekar |
Girimekar, 16 November 2024 –warga Desa Girimekar berkumpul di lapangan desa pada Sabtu malam (16/11) untuk mengikuti acara Nyawang Bulan, tradisi tahunan yang penuh makna dan keindahan. Kegiatan ini dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi masyarakat sekaligus merayakan keajaiban alam semesta, khususnya fenomena bulan purnama.
Acara dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan serangkaian hiburan,
termasuk penampilan musik tradisional Sunda, pembacaan sajak, dan diskusi
singkat tentang astronomi. Suasana malam yang cerah tanpa awan menambah semarak
acara, memungkinkan warga menikmati purnama secara maksimal.
Makna Tradisi Nyawang Bulan
Kepala Desa Girimekar, Bapak Wahyudi S.I.P, menjelaskan
bahwa tradisi Nyawang Bulan telah dilakukan sejak puluhan tahun lalu oleh
leluhur desa.
“Kegiatan ini mengajarkan kita untuk merenungkan kebesaran Sang Pencipta
melalui keindahan bulan. Selain itu, ini adalah momen bagi warga untuk
berkumpul dan berbagi kebahagiaan,” katanya dalam sambutan pembuka.
Ahli astronomi lokal, Ibu Siti Nurhayati, juga memberikan
penjelasan singkat tentang fenomena bulan purnama.
“Bulan malam ini sangat spesial karena berada dalam fase purnama maksimal, yang
dikenal sebagai beaver moon di kalender internasional. Ini adalah waktu
terbaik untuk mengamati permukaan bulan dengan detail,” ungkapnya.
Kebersamaan Warga
![]() |
Poto : suasana acara nyawang bulan |
“Ini acara favorit kami setiap tahun. Anak-anak senang
mendengarkan cerita, sementara orang dewasa menikmati suasana kebersamaan,”
ujar Neng Suryati, salah satu warga yang hadir bersama keluarganya.
Harapan di Bawah Cahaya Bulan
Di penghujung acara, warga melakukan doa bersama, berharap
kedamaian dan kemakmuran bagi Desa Girimekar.
“Bulan ini menjadi saksi harapan kita semua. Semoga Desa Girimekar semakin maju
dan warganya hidup rukun,”
Acara Nyawang Bulan ditutup dengan permainan bebentengan
untuk anak-anak dan sesi observasi bulan menggunakan teleskop sederhana yang
disediakan oleh komunitas pencinta astronomi lokal.
Tradisi ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi
sarana untuk melestarikan kearifan lokal dan memperkuat hubungan sosial di
tengah masyarakat.